Indonesia Wisata Indah kali ini akan memberikan informasi lokasi temapat wisata Goa Kreo yang berada di kota semarang.
Goa Kreo adalah tempat wisata yang berada di kota Semarang, Kawasan Wisata Goa Kreo merupakan areal hutan seluas ± 5 hektar yang terletak di daerah perbukitan "Gunung Krincing" dan lembah Sungai Kreo, yang bertempat di Dukuh Talun Kacang Kelurahan Kandri Kecamatan Mijen.
Jarak lokasi sekitar ± 13 km dari bundaran Tugu Muda ke arah selatan.
Untuk mencapai mulut Goa, pengunjung harus melewati anak tangga yang cukup banyak dan curam. Disebelah Utara Goa Kreo terdapat air terjun yang berasal dari berbagai sumber mata air yang jernih dan tidak kering meski musim kemarau panjang. Disamping memiliki pemandangan yang indah Goa Kreo juga dilengkapi sarana-sarana lain seperti : tempat bermain anak seperti ayunan, papan luncur dll.
Teapi sebelum itu Indonesia akan memberikan sedikit informasi asal - usul kata KREO menurut masyarakat setempat.
Kata KREO berasal dari kata "MANGREHO" yang berarti peliharalah atau jagalah.
Obyek wisata Goa Kreo setiap hari mulai jam 6.00-18.00. Disekitar Goa Kreo terdapat hamparan sawah yang luas, tebing-tebing curam penuh pepohonan dan sungai jernih berbatu.
Dua hal yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang berkunjung ke temat wisata goa kreo di kota semoarang ini:
- Di sini kita bisa menemukan puluhan kera yang berkeliaran secara bebas. Jika beruntung, pengunjung bisa melihat kera-kera liar namun jinak.
- Di kawasan ini juga terdapat air terjun kecil yang jernih. Pengunjung bisa bermain-main dan menikmati udara sejuk secara bebas. Sebuah pemandangan yang sulit di temui di kota besar.
Cerita Masyarakat - Al kisah, Sunan Kalijaga dapat berbicara dengan segala macam binatang dan tumbuhan, bahkan ada pohon yang dipercayai bisa berpindah tempat dari asalnya.
Menurut cerita, suatu hari Sunan Kalijaga hendak mengambil kayu jati yang akan dijadikannya saka guru Masjid Agung Demak. Namun, ajaibnya pohon jati yang berada di lereng Bukit Gombel tersebut sudah tidak ada berpindah tempat, hingga daerah tersebut dinamai “Jatingaleh”.
Melihat pohon jati yang bisa berpindah itu, Sunan Kalijaga lantas mencari kemana pohon itu pergi. Hingga akhirnya menemukannya di tempat yang kini di namai Kawasan Goa Kreo. Pohon jati yang akan dijadikan Saka Guru itu ternyata berada di tempat yang begitu sulit untuk di ambil. Kemudian, beliau bersemedi di sebuah gua dan di datangi empat ekor kera yang mempunyai bulu wana-warni, merah, putih, hitam dan kuning. Empat kera itu menyampaikan niatnya untuk membantu Sang Sunan untuk mengambilkan kayu jati tersebut. Sunan Kalijaga pun menerima tawaran kera-kera itu untuk mengambilkannya dan berhasil mengambil kayu jati itu.
0 comments:
Posting Komentar